Lompat ke konten
Home » Archives for April 2011

April 2011

Keluar Dari Lingkaran Riba : Sulit Tetapi Harus Terus Diupayakan

Ketika Fatwa MUI no 1 tahun 2004 tentang bunga bank riba dikeluarkan, saat itu saya masih aktif sebagai salah satu eksekutif di perusahaan yang berhubungan langsung dengan fatwa ini. Sebelum adanya fatwa ini keharaman bunga bank memang masih banyak diperdebatkan, organisasi masa Islam yang besar-besar pun saat itu belum menyatakan bahwa bunga bank adalah riba. Tetapi setelah adanya fatwa yang dikeluarkan oleh Komisi Fatwa – Majelis Ulama Insonesia – yang mewakili seluruh elemen penting umat Islam negeri ini – maka menurut saya sudah tidak ada lagi yang perlu diperdebatkan, tinggal tantangannya adalah bagaimana kita bisa mengikuti fatwa para ulama ini dengan mencari solusinya.

Karena isi dari fatwa tersebut diatas tidak hanya terbatas pada produk-produk perbankan tetapi juga menyangkut seluruh produk-produk institusi keuangan lainnya, lantas bagaimana para eksekutif dan karyawan perbankan serta industri keuangan lainnya merespon fatwa ini ?. Secara umum saat itu saya berusaha memetakannya kedalam  empat kelompok yang merespon-nya secara berbeda.

Kelompok pertama adalah kelompok yang tidak tahu atau tidak mau tahu tentang adanya fatwa tersebut diatas – bagi kelompok ini, ada atau tidak adanya fatwa riba ini tidak berpengaruh sama sekali terhadap pekerjaannya hingga kini. Kelompok yang kedua adalah kelompok yang tahu ada fatwa ini – tetapi mereka merasa ‘lebih tahu’ tentang haram tidaknya bunga bank – maka bagi kelompok yang kedua ini  fatwa diatas juga tidak berpengaruh pada pekerjaannya.

Kelompok yang ketiga adalah kelompok yang menerima fatwa tersebut dan berusaha mentaatinya – hanya tidak atau belum tahu harus bagaimana. Kelompok yang keempat adalah kelompok yang menerima fatwa tersebut dan mulai membuat rencana-rencana bagaimana menjauhi riba dalam kehidupan modern yang bentuk-bentuk ribanya sudah sangat sophisticated ini. Untuk kelompok ketiga dan keempat inilah tulisan ini saya buat, mudah-mudahan bermanfaat.

Pasca keluarnya fatwa tersebut diatas, saya juga berusaha memetakan lebih jauh lagi seperti apa sesungguhnya riba yang mengepung kehidupan kita sehari-hari ini – bukan hanya mengepung para eksekutif dan pekerja di perbankan dan industri keuangan lainnya, tetapi mengepung seluruh masyarakat pekerja. Kepungan riba atau saya sebut sebagai lingkaran riba ini dapat dilihat pada ilustrasi dibawah ini. Lingkaran merah adalah ribanya, sedangkan garis-garis putih adalah celah-celah dimana kita bisa (berusaha) keluar dari lingkaran riba ini. Anda bisa perhatikan bahwa celah ini begitu kecil untuk menunjukkan betapa susahnya keluar dari lingkaran riba itu sekarang.

Lingkatan Riba

 

Melihat betapa sulitnya kita keluar dari lingkaran riba di jaman ini, maka sangat bisa jadi jaman ini adalah jaman yang sudah dikabarkan ke kita oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wassalam melalui haditsnya :

Sungguh akan datang pada manusia suatu masa (ketika) tiada seorangpun di antara mereka yang tidak akan memakan (harta) riba. Siapa saja yang (berusaha) tidak memakannya, maka ia tetap akan terkena debu (riba)nya” (HR Ibnu Majah, HR Sunan Abu Dawud, HR. al-Nasa’i dari Abu Hurairah).

 

Baca Selengkapnya »Keluar Dari Lingkaran Riba : Sulit Tetapi Harus Terus Diupayakan

Unfair Advantage : Kekuatan Dari Edukasi Financial

Ketika akhir 2007 saya menulis teori Deret Fibonacci untuk menggambarkan sequel kehancuran uang kertas, saat itu harga Dinar dalam Rupiah berada pada angka Rp 1,096,900 dan berdasarkan teori tersebut saya tulis akan mencapai kisaran Rp 1.8 juta untuk puncak berikutnya – puncak ini kemudian benar-benar terlampaui dalam waktu kurang dari 3.5 tahun. Dalam US$ saat itu harga Dinar di kisaran angka US$ 116, kini berada di kisaran US$ 214 – jauh diatas puncak Fibonacci berikutnya yang saya prediksi dalam tulisan tersebut US$ 200. Bagi Anda yang belajar financial ini bersama saya di situs ini dan mengambil langkah konkrit sejak saat itu, insyaallah asset hasil kerja keras Anda sudah terproteksi dari kehancuran nilai – inilah kekuatan bagi orang-orang yang mau belajar memahami fenomena financial.

Dalam hal financial education untuk mengajak masyarakat faham fenomena financial ini, di dunia ada penulis kondang yang beberapa bukunya sudah saya ulas di situs ini yaitu Robert T Kiyosaki – yang bukunya selalu laris dalam skala global – temanya hampir seragam yaitu pendidikan financial. Buku terbaru dia bahkan lebih gamblang lagi ‘menelanjangi’ ketidakadilan system financial global saat ini, buku ini berjudul Unfair Advantage : The Power of Financial Education (Plata Publishing, Scottsdale-AZ, 2011).

UNFAIR Advantage - Robert T. Kiyosaki

Baca Review Buku Robert T. Kiyosaki UNFAIR Advantage

Mirip dengan apa yang saya tulis tiga setengah tahun lalu tersebut diatas, di introduction dari buku Robert terbaru ini Robert mengungkapkan kekonyolan-kekonyolan system financial dan ekonomi global saat ini. Dia misalnya mempertanyakan mengapa pemerintahnya (AS) tetap tidak mengakui adanya inflasi yang tinggi, padahal harga emas dalam sebelas tahun melambung nyaris lima kali lipat dari US$ 282/Oz (4/01/2000) menjadi US$ 1,405/oz (30/12/2010).

Sinyalemen kehancuran US$ yang mulai sering diungkap penulis sekaliber Robert T Kiyosaki ini, sesungguhnya makin hari makin nampak jelas buktinya – ya antara lain terlihat dari harga emas tersebut diatas. Bahkan dalam dua hari terakhir ini dunia financial juga diguncang oleh bukti lain yang selama ini ‘lebih diakui’ oleh para praktisi business modern – yaitu penilaian lembaga rating Standard and Poors (S & P) terhadap kemampuan AS untuk membayar hutang.

 

Baca Selengkapnya »Unfair Advantage : Kekuatan Dari Edukasi Financial

Revisi Estimasi Harga Dinar & Emas Akhir 2011

Akhir pekan kemarin harga emas dunia mencapai rekor tertingginya yang baru, yaitu ditutup pada kisaran harga US$ 1,475/Oz. Apakah dengan demikian harga akhir tahun akan jauh lebih tinggi lagi ?. Bisa jadi demikian, namun saya lebih comfortable menggunakan estimasi yang konservatif dengan model matematika yang sudah saya perkenalkan melalui tulisan tanggal 22 Februari 2011. Karena model ini bersifat dinamis tergantung pergerakan harga yang riil di pasar internasional, ketika ada data yang kita update untuk rata-rata Maret 2011 yang sudah definitif dan April 2011 sampai tanggal 10/04/2011 – maka formula matematika yang dihasilkan sedikit bergeser dari yang pernah saya sajikan sebelumnya.

Berdasarkan data terbaru tersebut, model yang paling akurat tetap model polynomial dengan akurasi yang dicerminkan oleh R2 lebih dari 98% , model yang lain yaitu exponential hanya menghasilkan R2 sekitar 97% sedangkan model linear hanya memberikan R2 di kisaran 89% – lebih detilnya dapat dilihat di grafik berikut.

Estimasi Harga Emas dalam US$


Baca Selengkapnya »Revisi Estimasi Harga Dinar & Emas Akhir 2011

Malcare WordPress Security