Lompat ke konten
Home » Dinar Emas VS Emas LM

Dinar Emas VS Emas LM

Investasi Dinar VS Emas Batangan

Emas Batangan dan koin Dinar emas, keduanya sama-sama terbuat dari emas, yang dalam jangka panjang selalu mengalami kenaikan harga. Ini adalah karakter emas. Apapun bentuknya kalau itu terbuat dari emas, maka dalam jangka panjang akan mengalami kenaikan harga.
Baik Emas Batangan maupun Dinar emas, keduanya cetakan Logam Mulia dan memiliki sertifikat dari Antam.
Selain kesamaan karakter diatas, keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing yang perlu diketahui.

Kelebihan Dinar Emas:

+1. Karena berbentuk koin, maka dibuat dengan kadar 22 karat agar lebih keras/kuat dibandingkan dengan Emas Batangan yang 24 karat. Koin Dinar emas tidak mudah berubah bentuk saat jatuh, terbentur maupun tergores. Hal ini menjaga kondisi mulus saat dijual kembali.
+2. Harga standar, transparan dan berlaku Nasional. Patokan harga dari Gerai Dinar dan diperbaharui setiap hari sebanyak 4 kali. Harga Dinar dari Agen yang berlokasi di Batam, akan sama dengan harga Dinar dari Agen di Sulawesi. Mungkin ada perbedaan ongkos kirim saja.
+3. Selisih harga jual-belinya hanya 4% saja. Bahkan jika dititip-jual ke Agen, selisih harga bisa sampai 2%
+4. Saat dijual, biaya cetak Dinar emas tidak hilang.
+5. Satuannya tunggal, shg mudah diperjualbelikan. Jika punya 10 Dinar dan perlu dana senilai 1 Dinar, maka tinggal dijual 1 Dinar dan 9 Dinar lainnya masih tetap disimpan.
+6. Memiliki komunitas pengguna yang makin luas dan militan, sehingga mudah diperjualbelikan sesama pengguna dg harga saling ridho.
+7. Dapat digadaikan ke Bank Syariah dan Pegadaian Syariah dengan nilai sampai 90% dari nilai taksir.
+8. Agen Dinar di seluruh Indonesia memiliki kewajiban membeli kembali Dinar dan Dirham dari nasabahnya, jika ada nasabah yang membutuhkan dana cepat.
+9. Bagi masyarakat Muslim, Dinar (dan Dirham) memiliki nilai dakwah, karena penggunaan Dinar dan Dirham merupakan bagian dari syariat Islam itu sendiri. Dinar dan Dirham dapat dijadikan Mahar Pernikahan dan memiliki disain hiasan yang indah.
+10. Dinar disertifikasi secara nasional oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN), dan oleh lembaga sertifikasi logam mulia internasional yang sangat diakui yaitu London Bullion Market Association (LBMA).

Kekurangan Dinar Emas:

-1. Di Indonesia, koin Dinar masih dianggap sebagai perhiasan sehingga dikenakan PPN 10%.
-2. Satuan tunggal Dinar juga menjadi kendala bagi pembeli dengan dana terbatas. Jika tersedia dana Rp.500.000 maka tidak dapat dibelikan 1 koin Dinar. Tetapi ini bisa disiasati dengan fasilitas tabungan m-Dinar. Pembukaan rekening hanya 1/4 Dinar (atau sekitar Rp.500.000) dan selanjutnya dapat menabung kapan saja dengan minimal Rp.200.000 dan akan mendapat sekitar 1/10 Dinar.
-3. Masih kurang dikenal masyarakat luas, sehingga saat mau menjual ke toko emas, harga beli lebih rendah dibandingkan kalau dijual kembali ke Agen, atau bahkan tidak diterima oleh toko emas yang belum mengenalnya.

Kelebihan Emas Batangan:

+1. Terbuat dari emas 24 karat, yang bagi sebagian kalangan masyarakat lebih disukai. Emas 24 karat ini juga sebagai bahan dasar pembuatan emas perhiasan, sehingga lebih mudah dijual kembali ke toko emas.
+2. Tersedia patokan harga dari Antam dan diperbaharui sekali setiap hari, tetapi harga di toko emas tidak transparan dan berbeda-beda tergantung besar keuntungan toko emas masing-masing.
+3. Memiliki komunitas pengguna juga tetapi kendala jual-beli ada pada tersedianya ukuran yang cocok. Jika ada yang mau menjual emas 25gr dan ada anggota komunitas yang hanya memiliki dana untuk membeli 5gr, maka emas tidak dapat terjual/terbeli.
+4. Tersedia berbagai ukuran berat, mulai dari 1gr sampai 1.000gr. Pembeli dapat menyesuaikan dengan dana yang tersedia, mulai dari Rp.500.000 sampai Rp.500 juta
+5. Dapat digadaikan ke Bank Syariah dan Pegadaian Syariah dengan nilai sampai 90% dari nilai taksir.
+6. Pada Emas batangan ukuran 10gr keatas, memiliki nomor seri yang tercetak di emasnya dan sertifikatnya bernomor seri sama.

Kekurangan Emas Batangan:

-1. Selisih harga jual-belinya tidak ada standarnya. Ada toko emas yang mau membeli kembali dengan selisih harga jual-beli 3%, tetapi khusus kepada nasabahnya saja, untuk yang bukan nasabah bisa jauh lebih rendah harga belinya.
-2. Untuk Emas batangan cetakan lama (Maret 2011 dan sebelumnya), harga jual kembali Rp.1.000-2.000 per gram lebih murah dibanding cetakan baru.
-3. Saat dijual, biaya cetak Emas batangan hilang. Harga beli kembali dipatok per gram padahal ongkos cetak Emas Batangan berbeda-beda tergantung ukuran beratnya.
-4. Emas batangan ukuran kecil, biaya cetaknya cukup tinggi sehingga harga per gram lenih mahal.
-5. Jika menyimpan dalam ukuran cukup besar, misal 100gr, kemudian perlu dana, harus menjual seluruh 100gr tersebut, tidak bisa menjual hanya sebagian saja.
-6. Emas batangan tata-niaganya juga kurang transparan. Ketika harga emas dunia turun, banyak toko emas menahan stok emasnya, bahkan pernah terjadi Antam tidak menjual stok emasnya. Hal ini membuat resah dan bingung pembelinya.

 

Malcare WordPress Security