Lompat ke konten
Home » Nixon shock

Nixon shock

Harga Emas: Maukah Anda Terlibat Dalam Pembiayaan Perang?

Beberapa pekan ini dunia dihantui ancaman perang yang cukup serius di semenanjung Korea. Meskipun yang berseteru hanya dua saudara yang seharusnya serumpun, bila perang ini benar-benar pecah dalam skala yang lebih besar dampaknya akan merembet ke seluruh dunia. Bukan hanya karena masing-masing Korea (Utara dan Selatan) di back-up oleh kekuatan-kekuatan militer besar dunia, tetapi dalam era informasi  ini – pasar mudah sekali terguncang oleh berbagai isu – apalagi bila isu itu berupa perang besar yang melibatkan kekuatan-kekuatan besar. Nah bagaimana (ancaman) perang ini akan berpengaruh langsung pada harga emas dunia ?.

Ada dua sisi dimana harga emas akan terdorong langsung oleh (ancaman) perang. Sisi pertama adalah yang bersifat psikologi pasar sedangkan yang kedua adalah biaya perang itu sendiri.

Ketika perang masih bersifat ancaman-pun, pasar sudah akan bergejolak hari demi hari. Pasar akan merasa tidak aman sehingga akan ada kebutuhan tempat berlabuh investasi yang lebih aman, emas adalah salah satunya.  Kenaikan kebutuhan emas untuk safe haven ini tentu akan mendorong harga naik karena supply emas relatif tidak bertambah. Pendorong yang bersifat psikologis ini sifatnya sementara, maka dampaknya pada naik turunnya harga emas juga sementara.

Yang lebih serius dampaknya dan bersifat jangka panjang adalah biaya perang itu sendiri. Bagaimana negara-negara membiayai perang, ini yang menarik untuk di cermati.

Baca Selengkapnya »Harga Emas: Maukah Anda Terlibat Dalam Pembiayaan Perang?

Ketika Presiden Amerika Menggantikan Bonanza

Pada awal tahun 1970-an ketika televisi di rumah saya di kampung masih ditonton orang sekampung, penonton selalu mbludak pada saat penayangan film cowboy Bonanza. Ternyata bukan hanya di Indonesia, di negeri asalnya sendiri – Amerika – serial televisi tersebut juga sangat popular. Maka, mumpung mayoritas orang Amerika lagi di depan televisi – pada suatu malam di tanggal 15 Agustus 1971 – Presiden Amerika waktu itu Richard  Nixon – muncul menggantikan episode Bonanza yang di tunggu-tunggu rakyat Amerika.

Pesan penting yang disampaikan Nixon waktu itu ternyata tidak hanya mengejutkan rakyat Amerika – tetapi juga mengguncang ekonomi dunia – sehingga sampai saat ini kejadian tersebut dikenal sebagai Nixon Shock – kejutan Nixon. Sejak saat itulah Dollar yang seharusnya bisa bebas ditukar kembali dengan emas dengan nilai tukar  di kisaran US$ 35 – US$ 40 /Oz, menjadi tidak bebas lagi dan tidak ada lagi patokan nilai penukarannya. Pelepasan kaitan US$ dengan emas inilah yang kemudian merombak secara total tatanan keuangan dunia dan melambungkan harga emas hingga kini.

Selama 40 tahun sejak kaitan US$ dan emas dilepas, harga emas-pun melonjak sekitar 40 kali-nya yaitu dari US$ 35/Oz ke US$ 1,400/Oz. Namun bukan hanya kenaikan harga emas dalam jangka panjang ini saja yang diubah oleh kemunculan Nixon yang menggantikan Bonanza tersebut diatas, tetapi secara filosofi uang dunia telah berubah total dari sesuatu yang riil menjadi sesuatu yang semu.

Baca Selengkapnya »Ketika Presiden Amerika Menggantikan Bonanza

Balon Yang Diputus Tali, Kemana Hendak Pergi?

Selama 2500 tahun lebih emas adalah uang bagi seluruh peradaban manusia. Bahkan setelah Perang Dunia II-pun melalui Breton Wood Agreement 1945, uang masih dikaitkan dengan emas. Seperti dalam rangkaian balon dibawah, balon pertama US$ diikat dengan emas – 1 oz setara dengan US$ 35. Kemudian rangkaian balon berikutnya (Rupiah, Yen dlsb) diikat dengan US$ atau langsung terhadap emas.

Balon US meninggalkan Emas

Lantas apa jadinya ketika ikatan terhadap emas tersebut diputus sejak 15 Agustus 1971 melalui kejadian yang mengguncang dunia yang disebut Nixon Shock ?, seperti balon yang dilepas dari ikatannya – harga emas terus membubung tinggi. Bila pada tahun-tahun sebelum ikatan tersebut dilepas harga emas dunia berada pada kisaran US$ 35/Oz; pada tahun 1971 ketika ikatan dilepas, harga emas mulai merangkak ke angka US$ 40/Oz – kini harga itu telah mencapai US$ 1200-an/Oz atau dalam US$ naik 30 kali-nya selama kurun waktu 40 tahun saja.

Balon Rupiah lebih tinggi lagi terbangnya. Bila pada tahun pelepasan ikatan tersebut harga emas masih dikisaran Rp 500/gram ; kini harga itu di kisaran Rp 350,000/gram atau naik  700 kalinya selama 40 tahun terakhir !.

Baca Selengkapnya »Balon Yang Diputus Tali, Kemana Hendak Pergi?

Gold Wars : Perang Terhadap Emas Dari Kacamata Swiss Banker

Tulisan ini saya sarikan dari buku Gold Wars: The Battle Against Sound Money As Seen From Swiss Perspective, karya Ferdinand Lips (Foundation for Advancement of Monetary Education, 2001). Menariknya, buku ini ditulis oleh seorang Swiss Banker – yang bahkan sempat mendirikan bank sendiri menggunakan namanya – yang sangat tahu seluk beluk permainan terhadap emas dunia.

Menutut Lips ini perang terhadap emas dimulai tahun 1933 ketika President Amerika waktu itu Franklin D Roosevelt menyita seluruh emas yang dimiliki warga negaranya, dan menaikan harga emas di negeri itu dari US$ 20.67/ounce ke US$ 35.00/Ounce. Perang ini menjadi semakin serius sejak ditinggalkannya Breton Woods Agreement 1971 – dimana sejak saat itu praktis tidak ada satu uang-pun di dunia yang dikaitkan dengan emas – kecuali Swiss.

Swiss merupakan negara yang bertahan mengkaitkan uangnya dengan emas sampai tahun 1992 – itulah sebabnya sampai tahun tersebut mata uang Swiss yaitu Swiss Franc adalah yang paling kuat di dunia. Swiss dahulu juga merupakan surga bagi warga dunia yang ingin mengamankan asetnya.

Namun sejak tahun 1992, Swiss juga menjadi anggota IMF, dan sebagai anggota IMF mereka wajib tunduk pada aturan-aturan IMF yang antara lain melarang anggota IMF mengkaitkan uangnya dengan emas. Uang boleh dikaitkan dengan hasil-hasil peternakan, pertanian dan lain sebagainya atau apapun tetapi tidak boleh dikaitkan terhadap emas.

Baca Selengkapnya »Gold Wars : Perang Terhadap Emas Dari Kacamata Swiss Banker

Malcare WordPress Security