Lompat ke konten
Home » dinar » Halaman 49

dinar

Dinar Emas : 22 Karat atau 24 Karat-kah ?

Ada pelajaran yang membekas di benak saya dari guru saya dibidang ekonomi syariah Prof. Didin Hafiduddin dalam menyikapi berbagai hal yang kita temui di kehidupan sehari-hari kita – dalam hal muamalah maupun dalam hal Ibadah.

Pedomannya sederhana menurut beliau yaitu untuk urusan ibadah – perhatikan yang diperintahkan dan dicontohkan oleh junjungan kita Muhammad Rasulullah Sholallahu Alaihi Wa Salam. Diluar yang diperintahkan dan dicontohkan ini – haram hukumnya dalam Ibadah.

Sebaliknya dalam hal muamalah – perhatikan yang dilarang , diluar yang dilarang ini boleh hukumnya.

Nah dalam menjawab banyak pertanyaan tentang kadar Emas dalam Dinar, kaidah yang kedua yang saya pakai karena ini bab muamalah. Dalam berbagai buku fiqih yang saya baca, saya tidak menemukan satupun rujukan Ayat Al-Qur’an atau Hadits yang berbicara masalah kadar/karat emas ini.

Kapan Waktu Yang Paling Baik Menukar Dinar?

Akhir pekan ini harga Dinar dalam Rupiah mencapai rekor tertingginya; Sampai pada saat perdagangan emas dan mata uang dunia ditutup dini hari tadi – Dinar dalam Rupiah di GeraiDinar.Com menunjukkan angka Rp 1,636,240.

Pada saat harga mencapai puncak tertinggi semacam ini, siapapun yang telah menukar uangnya dengan Dinar sebelum ini – insyaAllah tidak ada yang merasa rugi. Kalau tidak merasa untung karena uangnya dalam Rupiah naik secara significant, setidaknya dia bisa mensyukuri bahwa asset-nya telah terselamatkan dari kejatuhan nilai.

Bagaimana dengan yang belum sempat menukarnya selama ini – sekarang keburu harga sudah selangit ?. Kapan bisa menukar ke Dinar lagi pada harga yang relatif rendah ?. Ini pertanyaan yang sangat banyak sampai ke saya; bahkan diantara mereka sudah siap menukar ketika harga dikisaran Rp 1.3 –  Rp1.4 juta-an – namun masih menunggu turun – eh malah naik terus.

Baca Selengkapnya »Kapan Waktu Yang Paling Baik Menukar Dinar?

Dinar Untuk Perencanaan Haji : Lebih Murah, Lebih Nyaman

Ibadah haji dari waktu ke waktu punya tantangannya sendiri, tidak mudah, berat dan mahal.

Bila pada zaman kakek nenek dahulu tantangannya adalah transport yang bisa memakan waktu berbulan-bulan dan ketidak amanan dalam perjalanannya; saat ini transport banyak dan cepat – namun Anda belum tentu bisa melaksanakan ibadah haji pada waktu yang Anda rencanakan.

Kemudahan dan kecepatan transportasi haji ini ternyata menimbulkan masalah baru, yaitu membludaknya umat muslimin dunia yang (ingin) melaksanakan haji setiap tahunnya. Dampaknya bisa diduga, yaitu keterbatasan daya tampung jamaah haji di Mekah, Arafah, Mina dan juga Madinah.

Mengelola Uang Berdasarkan Fungsinya

Dalam teori ekonomi, uang memiliki tiga fungsi yaitu sebagai Alat Tukar (Medium of Exchange), sebagai Penyimpan Nilai (Store of Value) dan sebagai Satuan Perhitungan/Timbangan (Unit of Account).

Ketiga fungsi ini seharusnya melekat pada uang yang kita gunakan, namun penggunaan uang kertas justru tidak dapat memenuhi ketiga fungsi tersebut sekaligus.

Uang kertas hanya berfungsi secara optimal sebagai Alat Tukar atau Medium of Exchange. Sebagai Store of Value, nilainya tergerus oleh inflasi dari waktu ke waktu. Karena nilainya yang terus menurun ini maka uang kertas juga tidak bisa secara konsisten dipakai sebagai Unit of Account.

Kalau Anda memiliki rumah yang Anda beli 10 tahun lalu senilai Rp 400 juta; tanpa renovasi sekalipun sekarang nilainya diatas Rp 1 Milyar – maka dalam mata uang Rupiah seolah anda untung 150%; benarkah Anda untung ? darimana untungnya ? lha wong rumahnya ya tetap itu-itunya. Keuntungan semu ini terjadi karena bias Unit of Accountyang Anda gunakan yaitu Rupiah.

Baca Selengkapnya »Mengelola Uang Berdasarkan Fungsinya

Malcare WordPress Security