khir tahun lalu saya menulis tentang Kehancuran Uang Kertas, hari hari ini kita melihat sebagian pembenaran dari teori yang saya tulis di artikel tersebut. Baru kemarin kami turunkan harga Dinar secara seignificant, pagi ini harus kita kembalikan ke angka semula – bahkan lebih tinggi lagi – karena harga emas Dunia yang kembali meroket.
Dari sini kita semakin yakin bahwa hanya uang emas (Dinar) dan perak (Dirham), yang bisa menjalankan fungsi uang modern dengan sempurna yaitu fungsi alat tukar (medium of exchange), fungsi satuan pembukuan (unit of account), dan fungsi penyimpan nilai (store of value).
Ketiga fungsi tersebut sebenarnya telah gagal diperankan oleh uang fiat / uang kertas dengan alasan berikut :
a. Uang fiat tidak bisa memerankan secara sempurna fungsi sebagai alat tukar yang adil karena nilainya yang berubah-ubah. Jumlah uang yang sama tidak bisa dipakai untuk menukar benda riil yang sama pada waktu yang berbeda.
b. Sebagai satuan pembukuan uang kertas juga gagal karena nilainya yang tidak konsisten, nilai uang yang sama tahun ini akan berbeda dengan tahun depan, dua tahun lagi dan seterusnya. Catatan pembukuan yang mengandalkan uang fiat justru melanggar salah satu prinsip dasar pembukuan itu sendiri yaitu konsistensi.
c. Sebagai fungsi penyimpan nilai, jelas uang fiat sudah membuktikan kegagalannya pula. Kita tidak dapat mengandalkan uang kertas kita sendiri untuk mempertahankan nilai kekayan kita, di Amerika Serikat-pun masyarakatnya yang cerdas mulai tidak mempercayai uang Dollar-nya karena nilainya turun tinggal kurang dari 40%-nya selama enam tahun terakhir.
Dari serangkaian kegagalan tersebut, bukannya tidak mungkin kita akan menyaksikan kejadian seperti di Jerman tahun 1923 seperti yang saya tulis dalam artikel Persiapan Menghadapi Yang Pasti Terjadi .
Sebenarnya kita tidak sendirian dalam melihat fenomena kehancuran mata uang kertas ini. Pengamat pasar dari Gold Price Organization – Aden Sisters bahkan juga sudah mengungkapkannya dengan kalimat yang sangat jelas “…For dozens of reasons, the majority feel we are not only going into a recession, but that it’s going to be a severe one. Some are talking about the beginning of the end of the financial world as we know it. Lebih detail analisanya dapat Anda baca di link ini.
Bedanya adalah, kita beruntung mempunyai petunjuk yaitu Qur’an dan Hadits sehingga insyaAllah kita tahu apa yang akan kita lakukan bila sesuatu yang pasti terjadi tersebut benar-benar terjadi. Sementara mereka hanya bisa menskenariokan bencana, tanpa mengetahui apa solusinya. Wallahu A’lam.